Bicara soal ngaji, mungkin ada diantara kita yang masih ngrasa keki, atau malah basi....atau mungkin bahkan grogi. Gimana enggak?. Membaca AlQuran saja masih terbata-bata. Eiitt… tapi itu bukan jadi masalah. Karena kita perlu proses untuk belajar mengaji. Tapi saat-saat belajar ngaji, kadang rasa malas menghantui. Dengan dalih berbagai macam alasan untuk membela diri, iya kan?.
Ada pepatah yang bilang “Bisa karena biasa, biasa karena dipaksa” maksudnya walau hanya satu ayat, musti rutin membacanya. Nah… yang musti kita tanamkan pada diri adalah mengaji itu bagian kebutuhan bukan lagi sekedar kewajiban. Coba yuks simak Surah Al-Anfal:2 : ”Sesungguhnya mengaji itu menambah keimanan seseorang”. Teruss musti gimana dong biar ngaji bikin heppy?.
Miliki Al-Quran ”Spesial kamu bangett”, pilih AlQuran yang dikemas dengan sampul warna menarik, bentuk hurufnya mudah terbaca, lengkap dengan terjemahannya, ukurannya juga disesuaikan. Pokoknya yang ”kamu bangettt lah”. Gimana kita mau membaca Al-Quran, kalau hurufnya kecil, lusuh, enggak terawat. Padahal AlQuran merupakan pedoman kita sepanjang hayat dunia dan akhirat.
Taruh Al-Quran di tempat shalat, dan juga senantiasa bawa Al Quran saat bepergian. Jadi enggak ada alasan untuk menghindari malas mengaji, kan?
Biar mengaji semakin heppy, kita musti terus memperbaiki yakni belajar murottal dengan tartil. Caranya bergabung dengan majelis, kajian, komunitas masjid/ pondok pesantren.
Biar makin ingat dan semangat, buat slogan tulisan di tempat sholat, di kamar, di dekat TV, atau di tempat-tempat yang bisa mengingatkan kamu termotivasi agar tak lupa mengaji. Misal : ”Hari ini Mengaji, Besok Enggak”, ”Tiada hari berlalu tanpa mengaji.” dll.
Kalau badan capek, usai beraktifitas gunakan kaset,dengerin MP3 murottal. Sembari istirahat, waktu pun lebih bermanfaat kan?
Rancang priorotas mengaji, misal 3 lembar dalam sehari. Kalau pingin bagus lagi....habis shlat diusahakan ya....Bisa juga buat denda jika dalam sehari kok enggak ngaji. [kecuali sedang berhadast besar] dengan menambahkan 2 lembar lagi atau sesuai kemampuan. Belajar jujur dan komitment terhadap diri sendiri eyow...
Nah, musti sadari kalau segala sesuatu berawal dari niat. Sebelum mengaji, persiapkan diri, berwudhu, baca niatnya :”Nawaitu Qiraatul Quran taqorroban ’li wajhillahil karim”.
dan jangan lupa, terus berdoa agar dijauhkan dari sifat malas. Selamat mencoba yah... mudah-mudahan tulisan ini membawa manfaat.
Sekali lagi, jangan lihat siapa yang menulis, tapi liat ada manfaatnya atau malah menjerumuskan?!. Karena semua diantara kitaadalah dalam proses belajar, dan terus belajar hingga ajal tiba..
Hayo sekarang sapa yang nggak mau ngajinya bagus.....kalaupun udah lancar, lanjutin sampai merdu.....
Wlaupun terbata-bata aja udah dapet pahala....tapi sobat.....bukankah membaca dengan lancar itu hal yang indah bukan....?? belum lagi bisa memaknai bahkan menghafalkan....dan mengamalkannya.....subhanallah.....begitu berharga.....jadi jangan bosen......
Kalau masih suka males, pasang target....nggak kesampean juga......kayaknya perlu dihuhkum kalau nggak sampai target......itu cara yang diajarkan murobbiah kami......
Pingin kan dalam berbicara sehari-hari aja bak Husni yang ada di <"The Book From Husni karya Chon2"> dengan makhroj yang fashih......hayo....sapa yang nggak mau.......
Pa lagi anak rohis nggak bisa baca al-qur'an....??? g'gaul friends........
sumber web islami
TERIMA KASIH'BLOG ANDA BIKIN AKU TERMOTIVASI LAGI UNTUK LEBIH GIAT MENGAJI.SEKALI LAGI TERIMA KASIH.
BalasHapusAssalamualaikum
BalasHapussemoga pak bahrudin betah di jembatan 5
haaaaaa......
mantabbek....terkadang orang Islam nak bawa al Qur'an aja malu, belum lagi disuruh ngaji.
BalasHapusMari kita dukung PERDA memberantas buta aksara al Quran