Daftar Blog Saya

Kamis, 30 Desember 2010

ADAB MEMINTA HUJAN ( ISTISQA')




ADAB MEMINTA HUJAN (ISTISQA')
﴿ آداب الاستسقاء ﴾
]  Indonesia – Indonesian – [ إندونيسي


Penyusun : Majid bin Su'ud al-‘Ausyan




Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc.
Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad


2009 - 1430







﴿ آداب الاستسقاء
« باللغة الإندونيسية »




ترجمة: مظفر شهيد محصون
مراجعة: أبو زياد إيكو هاريانتو



2009 - 1430





ADAB MEMINTA HUJAN (ISTISQA')
·        Jika air hujan dari langit tertahan, musim peceklik kian panjang, maka laksanakanlah shalat istisqa'.
·        Sang imam mengajak kaum muslimin untuk berpuasa dan bershadaqah sebelum keluar untuk melaksanakan shalat Istisqa.
·        Menentukan waktu keluar berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW :
.... وَوَعَدَ النَّاسَ يَخْرُجُوْنَ فَِيْهِ..
"Dan (beliau) menentukan hari keluar mereka (untuk melaksanakan shalat istisqo'". [1]
·        Waktu keluar untuk shalat istisqa ialah:

.....فَخَرَجَ رَسُوْلِ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِيْنَ بَدَأَ حَاجِبُ الشَّمْسِ
      “Maka keluarlah Rasulullah SAW ketika matahari mulai bersinar”. [2]
·        Keluar untuk shalat istisqa dengan penuh pengorbanan, merendahkan diri, khusyu dan perlahan-lahan. Umar RA berdoa: 'Ya Allah!. Ampunilah kami sesungguhnya Engkau Maha Pengampun' sampai datang ke tempat shalat.
·        Perempuan, anak-anak keluar untuk melaksanakan shalat istisqa.
·        Keluar menuju tempat shalat:

أَنَّ النَّبَيَّ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ إَِلَى اْلُمصَلىَّ فَاسْتَسْقَى...
      “Sesungguhnya Nabi SAW keluar menuju mushala kemudian shalat istisqa…”. [3]
·        Tidak adzan ataupun iqamat dalam shalat istisqa.
·        Minta hujan dengan meminta doa orang-orang yang shaleh, karena Umar radhiallahu anhu jika musim paceklik tiba, maka beliau minta doa kepada Abbas, paman Nabi saw lalu beliau berdoa: "Ya Allah, sesungguhnya kami bertawasul kepada Mu dengan Nabi kami, maka Engkau turunkan hujan. Dan sekarang kami bertawasul kepada-Mu dengan paman Nabi-Mu, maka turunkanlah hujan kepada kami." Beliau berkata: "Maka diturunkanlah hujan kepada mereka". [4]
·        Ketika turun hujan, ucapkanlah:

 َالَّلهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا، وَمُطِرْنَا بِفَضْلِ اللهِ وَرَحْمَتِه
         "Ya Allah !. Turunkan hujan yang bermanfaat, [5] dan kami diberi hujan karena karunia dan rahmat-Nya".[6]
·        Jika air melimpah dan takut membahayakan, disunahkan mengucapkan:

اَللَّهُـمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا اَللَّهُـمَّ عَليَ اْلآكَامِ [7] وَالظّرَابِ [8]  وَبُطُوْنِ اْللأَوْدِيَةِ وَمنَابِتِ الشَّجَرِ
      "Ya Allah !. Turunkan hujan sekitar kami dan jangan membahayakan kami. Ya Allah!. Turunkan hujan diatas dataran tinggi, bukit, dasar lembah dan tempat tumbuh pepohonan".[9]
·        Disunahkan membuka baju sehingga terkena air hujan.
·        Diharamkan mengatakan: kita diberi hujan karena bintang anu dan anu.
·        Keadaan Rasulullah SAW menjadi berubah jika melihat awan. Diriwayatkan dari Aisyah radhiallahu anha bahwa Rasulullah SAW jika melihat awan atau angin, maka (kedatangan awan dan angin tersebut) diketahui melalui perubahan yang terjadi pada diri Rasulullah SAW. Aku bertanya wahai Rasulullah!, orang-orang berbahagia jika melihat awan karena berharap akan turunnya hujan, sedangkan engkau tampak tidak menyukainya". Rasulullah SAW bersabda: "Wahai Aisyah!. Bagaimana aku bisa tenang, sebab bisa jadi pada awan itu diturunknnya azab, suatu kaum pernah diazab dengan angin kencang, di mana kaum tersebut melihat azab itu, sementara mereka berkata: "Ini awan yang akan menghujani kita' ". [10]
·        Tidak ada yang tahu kapan turunnya hujan kecuali Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT:
إِنَّ اللهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ اْلغَيْثَ..
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan…" [11]
·        Ketika mendengar halilintar, diucapkan:

سُـبْحَانَ مَنْ يُسَـبِّح الرَّعْـدُ بِحَمْدِهِ وَاْلمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ –3x
      "Maha suci Allah yang menjadikan halilintar bertasbih dengan memuji-Nya dan malaikat bertasbih karena takut kepada-Nya". (Dibaca 3x kali)." [12]
·        Jika ada angin berhembus maka bacalah:

اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ هذِهِ الرِّيْحِ وَخَيْرِ مَا فِيْهَا وَخَيْرِ مَا أُمِرْتَ بِهِ، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هذِهِ الرِّيْحِ وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُمِرْتَ بِهِ
      “Ya Allah! Sesungguhnya kami memohon kepadamu kebaikan angin ini, kebaikan apa yang ada di dalamnya dan kebaikan apa yang Engkau perintahkan kepadanya dan kami berlindung kepadamu dari kejahatan angin ini, kejahatan apa yang ada di dalamnya dan kejahatan apa yang Engkau perintahkan kepadanya”. [13]
·        Mengeluarkan barang-barang agar terkena air hujan, berdasarkan sabda Nabi Muhamad SAW:

يَا جاَرِيَةَُُأخرُِجِي سَرْجِي أَخْرِجِي ثِيَابِي، وَيَقُوْلُ: وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُبَارَكًا
           “Wahai hamba perempuan!, keluarkanlah pelana kudaku dan pakaianku”. Dan Rasulullah SAW membaca Al Qur'an: "Dan Kami turunkan dari langit air yang berkah". [14] [15]
·        Doa ketika turun hujan mustajab. Nabi Muhammad SAW bersabda:

 اِثْـنَتَانِ مَا تُرَدُّ: اَلدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ وَتَحْتَ الْمَطَرِ                    
      “Dua doa yang tidak ditolak: ketika adzan dan ketika hujan”. [16]
·        Apakah hujan dicabut berkahnya ?. Diriwayatkan dari Abu Hurairah  RA:

لَيْسَتِ السَّنَةُ بِأَنْ لاَ تُمْطـَرُوْا، وَلِكنَّ السَّنَةَ أَنْ تُمْطـَرُوا وَتُمْطـَرُوا وَلاَ تَـنْبُتُ اْلأَرْضُ شَيْئًا
      "Bukanlah musim peceklik dengan tidak diturunkannya hujan, akan tetapi musim paceklik adalah musim diturunkannya hujan, dan diturunkannya hujan akan tetapi hujan tersebut tidak menumbuhkan apa-apa". [17]
·        Sesungguhnya air hujan itu suci sebagaimana firman Allah SWT:

 وَأَنْزَلْنَا مِنَ السََّمَاءِ مَاءً طَهُوْرًا
      "Dan Kami turunkan dari langit air yang suci". [18]
·        Keadaan hujan di akhir zaman, diriwayatkan dari Anas RA berkata:

كُنَّا نَتَحَدَّثُ أَنَّهُ لاَ تَقُـومُ السَّاعَـةُ حَتَّي يُمْطَرَ النَّاسُ مَطَـرًا عَامًا وَلاَ تَـنْبُتُ اْلأَرْضُ شَيْئًا
      "Kami sedang berbincang-bincang bahwa sesungguhnya tidak akan datang kiamat sehingga manusia dihujani oleh hujan selama setahun, namun hujan tersebut tidak menumbuhkan apa-apa". [19]




[1] HR. Abu Daud (1040).
[2] HR. Abu Daud (1040)
[3] HR. Abu Daud (1034).
[4] HR. Bukhari/Tawasul (51).
[5]  Shahih Adab (530).
[6] HR. Bukhari dan Muslim/Al Kalim Al Thayib (160).
[7] الإكمام dikasrahkan ialah jamak أكمة yaitu الرابية. Dijamakkan الإكام  menjadi أكم dan آكام (Al Nihayah Fi Gharibil Hadits Wal Atsar Libni Al Atsir).
[8] الظراب ialah bukit. Kata tunggalnya ialah ظرب seperti كتِف . Terkadang dijamakkan menjadi أظرب (Al Nihayah Fi Gharibi Al Hadits Wal Atsar Libni Al Atsir)
[9] Irwai' Al Ghalil (680).
[10] Al Silsilah Al Shahihah (2757), Shahih Al Jami' Al Shaghir (7930).
[11] QS. Luqman (34).
[12] Al Kalimut Thayib (157).
[13] Al Silsilah Al Shahihah (2756).
[14] QS. Qaf (9).
[15] Isnadnya Shahih Mauquf, Shahih Al Adab (9320).
[16] Shahih Al Jami’ (3078).
[17] Shahih Jami' (15447).
[18] QS. Al Furqon (48).
[19] Al Silsilah Al Shahihah (12773).

Biar Ngaji Bikin Happy

Bicara soal ngaji, mungkin ada diantara kita yang masih ngrasa keki, atau malah basi....atau mungkin bahkan grogi. Gimana enggak?. Membaca AlQuran saja masih terbata-bata. Eiitt… tapi itu bukan jadi masalah. Karena kita perlu proses untuk belajar mengaji. Tapi saat-saat belajar ngaji, kadang rasa malas menghantui. Dengan dalih berbagai macam alasan untuk membela diri, iya kan?.
Ada pepatah yang bilang “Bisa karena biasa, biasa karena dipaksa” maksudnya walau hanya satu ayat, musti rutin membacanya. Nah… yang musti kita tanamkan pada diri adalah mengaji itu bagian kebutuhan bukan lagi sekedar kewajiban. Coba yuks simak Surah Al-Anfal:2 : ”Sesungguhnya mengaji itu menambah keimanan seseorang”. Teruss musti gimana dong biar ngaji bikin heppy?.
Miliki Al-Quran ”Spesial kamu bangett”, pilih AlQuran yang dikemas dengan sampul warna menarik, bentuk hurufnya mudah terbaca, lengkap dengan terjemahannya, ukurannya juga disesuaikan. Pokoknya yang ”kamu bangettt lah”. Gimana kita mau membaca Al-Quran, kalau hurufnya kecil, lusuh, enggak terawat. Padahal AlQuran merupakan pedoman kita sepanjang hayat dunia dan akhirat.
Taruh Al-Quran di tempat shalat, dan juga senantiasa bawa Al Quran saat bepergian. Jadi enggak ada alasan untuk menghindari malas mengaji, kan?
Biar mengaji semakin heppy, kita musti terus memperbaiki yakni belajar murottal dengan tartil. Caranya bergabung dengan majelis, kajian, komunitas masjid/ pondok pesantren.
Biar makin ingat dan semangat, buat slogan tulisan di tempat sholat, di kamar, di dekat TV, atau di tempat-tempat yang bisa mengingatkan kamu termotivasi agar tak lupa mengaji. Misal : ”Hari ini Mengaji, Besok Enggak”, ”Tiada hari berlalu tanpa mengaji.” dll.
Kalau badan capek, usai beraktifitas gunakan kaset,dengerin MP3 murottal. Sembari istirahat, waktu pun lebih bermanfaat kan?
Rancang priorotas mengaji, misal 3 lembar dalam sehari. Kalau pingin bagus lagi....habis shlat diusahakan ya....Bisa juga buat denda jika dalam sehari kok enggak ngaji. [kecuali sedang berhadast besar] dengan menambahkan 2 lembar lagi atau sesuai kemampuan. Belajar jujur dan komitment terhadap diri sendiri eyow...
Nah, musti sadari kalau segala sesuatu berawal dari niat. Sebelum mengaji, persiapkan diri, berwudhu, baca niatnya :”Nawaitu Qiraatul Quran taqorroban ’li wajhillahil karim”.
dan jangan lupa, terus berdoa agar dijauhkan dari sifat malas. Selamat mencoba yah... mudah-mudahan tulisan ini membawa manfaat.
Sekali lagi, jangan lihat siapa yang menulis, tapi liat ada manfaatnya atau malah menjerumuskan?!. Karena semua diantara kitaadalah dalam proses belajar, dan terus belajar hingga ajal tiba..

Hayo sekarang sapa yang nggak mau ngajinya bagus.....kalaupun udah lancar, lanjutin sampai merdu.....
Wlaupun terbata-bata aja udah dapet pahala....tapi sobat.....bukankah membaca dengan lancar itu hal yang indah bukan....?? belum lagi bisa memaknai bahkan menghafalkan....dan mengamalkannya.....subhanallah.....begitu berharga.....jadi jangan bosen......
Kalau masih suka males, pasang target....nggak kesampean juga......kayaknya perlu dihuhkum kalau nggak sampai target......itu cara yang diajarkan murobbiah kami......
Pingin kan dalam berbicara sehari-hari aja bak Husni yang ada di <"The Book From Husni karya Chon2"> dengan makhroj yang fashih......hayo....sapa yang nggak mau.......
Pa lagi anak rohis nggak bisa baca al-qur'an....??? g'gaul friends........
wallahu a'lam bish-showab

Selamat Datang

Selamat Datang